English | Bahasa Indonesia

Detail Berita

PNUP Gelar FGD Pengembangan Kurikulum Berdasarkan Kebutuhan Di Luar Kampus Utama

24 Oct 2020 - 17:06 WITA · 16 Nov 2020 - 10:06 WITA · PUBLIC RELATION · 3,320

Guna menjawab kebutuhan prioritas yang diinginkan pihak perusahaan dalam mengembangkan usahanya. Politeknik Negeri Ujung Pandang (PNUP) menggelar Fokus Group Discussion (FGD) pembahasan program studi diluar kampus utama (PSDKU) PNUP di kabupaten Kolaka, bertempat disalah satu hotel yang ada diKolaka, yang dibuka oleh Asisten III Setda Kolaka Wardi dan dihadiri perwakilan perusahaan BUMN maupun swasta, pihak perbankan, tokoh pendidikan, jajaran OPD lingkup Pemda Kolaka dan perwakilan DPRD Kolaka, Selasa (20/10).

Wakil Direktur PNUP Fajar mengatakan, hadirnya Politeknik Negeri Ujung Pandang karena keinginan besar bapak bupati Kolaka, agar perguruan tinggi vokasi bisa hadir di kabupaten Kolaka, sehingga kedepan regenerasi muda Kolaka bisa menjadi lokomotif pembangunan di kabupaten Kolaka. Apalagi melihat banyak potensi yang ada di kabupaten Kolaka yang sedang berkembang salah satunya dibidang pertambangan.

“Kami hadir dengan pendekatan industri sehingga yang akan kita cetak berdasarkan kebutuhan perusahaan dan ini bukan hanya tanggung jawab dari perguruan tinggi dan Pemda Kolaka akan tetapi tanggung jawab kita bersama,” katanya dihadapan para peserta.

Sehingga, kata Fajar pihaknya hari ini melaksanakan FGD dalam rangka penyusunan kurikulum program studi diluar kampus utama Politeknik Negeri Ujung Pandang di kabupaten Kolaka dengan fokus program studi D3 teknik konversi energi dan Sarjana terapan (D4) terapan akutansi. Yang bertujuan untuk mengembangkan kurikulum kedua program tersebut yang akan menjadi PSDKU PNUP di kabupaten Kolaka.

“Melalui kegiatan ini kita harapkan akan mendapatkan masukan-masukan dari industri kira-kira kurikulum apa yang paling dibutuhkan untuk berdasarkan kebutuhan diwilayah Kolaka dan sekitarnya yang bisa kami akomodir di kurikulum yang sedang berjalan, kalau ada sifatnya kuat untuk bisa menjadi konten kami kita akan masukan dan tidak mengganggu capaian pembelajaran yang kami miliki, sehingga kalau ada diluar itu dan sangat dibutuhkan maka kami akan jadikan muatan lokal diluar kurikulum PNUP yang ada di Kolaka,” ucapnya.
 

Hal senada dikatakan, ketua pengelola rintis PSDKU Kolaka Apollo Mattangang mengatakan, pada dasarnya kurikulum yang ada di PNUP telah terakreditasi A, akan tapi tentunya pihaknya mengharapkan apa yang paling mendesak dibutuhkan di kabupaten Kolaka, sehingga alumni kami bersaing secara rasional.

“Yang kami undang selain perusahaan swasta dan perusahaan BUMN, kemudain dari perbankan sehingga kita harapkan ada masukan-masukannya, sehingga dari masukan itu kalau kita bisa menambah konten dikurikulum itu dan jika itu tidak bisa terakomodir bisa kita masukan dalam muatan lokal, karena sekarang syaratnya bukan lagi SKS maksimum akan tetapi SKS minimun setiap program studi,” terangnya.

Hal itu dilakukan, kata dia sebagai salah satu strategi guna membantu masyarakat Kolaka dan sekitarnya agar nanti kedepannya perusahaan bisa memprioritaskan alumni Kolaka itu sendiri tanpa harus mendatangkan SDM dari luar.

“Jadi apa yang dibutuhkan kami siapkan, karena hadirnya politeknik itu dia harus memandang apa yang menjadi kebutuhan prioritas disuatu wilayah dan itu sudah diatur dalam kurikulum. Karena apa yang dibutuhkan disuatu daerah politeknik yang akan siapkan sehingga perusahaan tidak akan kesulitan dalam pemenuhan SDM. Begitupun dengan alumni yang ada tidak akan susah lagi mencari pekerjaan. Jadi pada dasarnya yang sangat dibutuhkan itulah yang akan kami tuangkan dalam kurikulum pembelajaran,” tutupnya.

Sementara itu, asisten III Setda Kolaka Wardi mengharapkan agar masuk-masukan yang diberikan bisa diakomodir, agar perguruan tinggi kita ini bisa berjalan dengan baik dan lancar seperti apa yang kita harapkan.

“Kita tidak inginkan nantinya perguruan tinggi kita ini ada sesuatu ganjalan didalamnya, karena menghadirkan perguruan tinggi ini tidaklah mudah cukup banyak perjuangan apabila bapak bupati sangat mendukung, sehingga harus dikomunikasikan dan dikoordinasikan. Apalagi Politeknik Negeri Ujung Pandang ini merupakan salah satu politeknik terbesar yang ada diwilayah Indonesia,” singkatnya. (Eno).