English | Bahasa Indonesia

Detail Berita

Direktur PNUP Dikukuhkan Jadi Guru Besar Pertama di PNUP

13 Jun 2019 - 16:59 WITA · 26 Jun 2019 - 13:40 WITA · PUBLIC RELATION · 7,668

Direktur Politeknik Negeri Ujung Pandang (PNUP), Prof. Ir. Muhammad Anshar, Ph. D., resmi dikukuhkan sebagai guru besar bidang ilmu energi terbarukan melalui rapat terbuka luar biasa senat PNUP, Kamis (13/6). Acara yang berlangsung di aula lantai 3 kampus I PNUP dihadiri oleh segenap dosen dan tenaga kependidikan PNUP. Selain itu turut hadir juga sejumlah direktur politeknik yang tergabung dalam Forum Direktur Politeknik Negeri se-Indonesia, para pimpinan perguruan tinggi se-Makassar dan daerah lainnya, serta mitra kerja PNUP lainnya.

“Pengukuhan Prof. Muhammad Anshar, M.Si., Ph. D., sebagai guru besar merupakan yang pertama kali dilakukan di lingkup PNUP sehingga boleh dikatakan jika Direktur PNUP sebagai orang pertama di PNUP yang berhasil meraih gelar tertinggi di bidang akademik,” demikian disampaikan Marwan, S.T., M.Eng.Sc., Ph.D., selaku ketua panitia pengukuhan guru besar Direktur PNUP.  Ditambahkan lagi olehnya pengukuhan Direktur PNUP sebagai guru besar berdasarkan surat keputusan (SK) yang dikeluarkan Menteri Riset, Teknologi, dan Pendikan Tinggi, nomor 12969/M/KP/2019, tanggal 15 April 2019 yang mulai berlaku sejak 1 April 2019.

Dalam pidato pengukuhan yang berjudul “Konversi Energi dan Energy Recovery Limbah Padat Menggunakan Step Grate Furnace sebagai Sumber Energi Terbarukan pada Power Plant”, Muhammad Anshar memaparkan bahwa limbah padat perkotaan atau municipal solid waste (MSW) di Indonesia memang merupakan sumber pencemaran lingkungan, tetapi dapat dimanfaatkan sebagai sumber energi terbarukan yang dapat menghasilkan energi listrik. Potensi energi MSW di Indonesia sangat signifikan sebagai bahan bakar pada power plant karena memiliki potensi ketersediaan dan kandungan energi (nilai kalor) yang besar. Jumlah MSW yang dihasilkan berbanding lurus dengan jumlah penduduk karena setiap orang di Indonesia menghasilkan MSW rata-rata sekitar 0.6-1.1 kg/hari. 

Ditambahkan lagi bahwa pemanfaatan MSW sebagai bahan bakar dapat mereduksi volume MSW sampai 90% sehingga dapat menghemat atau memperpanjang penggunaan landfill.  Energi hasil pembakaran MSW dapat menghasilkan energi listrik sekitar 500-640 kwh dimana setiap 1 ton MSW dapat mereduksi gas emisi dan mengatasi dampak lingkungan. Pemanfaatan MSW secara optimal sebagai bahan bakar pada power plant dapat mengatasi masalah MSW dan sekaligus dapat mengurangi penggunaan batu bara serta mengatasi kekurangan energi listrik di Indonesia.

Mengakhiri pemaparan pidatonya, Direktur PNUP periode 2018-2022 itu tidak lupa memberikan motivasi kepada para dosen PNUP lainnya yang sudah berpotensi untuk meraih gelar guru besar agar tetap semangat berusaha untuk mewujudkan impian setiap insan akademik. Kini kesempatan untuk menjadi guru besar bagi pendidik yang mengabdi di jalur pendidikan vokasi sudah terbuka lebar. Hal tersebut sudah dibuktikan oleh dirinya yang tercatat sebagai guru besar pertama di PNUP dan guru besar ketiga yang ada di politeknik negeri se_Indonesia. Sebelumnya guru besar pertama dari jalur politeknik negeri diraih oleh dosen dari Polteknik Negeri Manado dan yang kedua diraih dosen dari Polteknik Negeri Jakarta.