English | Bahasa Indonesia

Detail Berita

Kolaborasi PNUP-SP dalam Program LeX 2019 di Desa Tamasaju Takalar

04 Sep 2019 - 11:48 WITA · PUBLIC RELATION · 3,382

Politeknik Negeri Ujung Pandang (PNUP) kembali melakukan kolaborasi dengan Singapore Polytechnic (SP) dalam pelaksanaan program learning express yang berlangsung selama 12 hari (1-12/9). Kegiatan yang digagas pertama kalinya pada tahun 2016 merupakan kegiatan pengabdian kepada masyarakat (community service) yang melibatkan mahasiswa dan dosen dari kedua institusi. Kedua institusi pendidikan tinggi yang berbasis vokasi tersebut akan melaksanakan berbagai kegiatan yang tidak hanya melibatkan mahasiswa dan dosen pembimbing, tetapi juga melibatkan masyarakat lokal yang telah dipilih melalui riset. Pelaksanaannya bertempat di kampus PNUP dan di Desa Tamasaju, Galesong Utara, Kabupaten Takalar.

Direktur PNUP, Prof. Ir. Muhammad Anshar, M.Si., Ph. D., saat membuka acara program learning express di kampus I PNUP Senin (2/9), menyambut baik atas terselenggaranya kegiatan tersebut dimana mahasiswa benar-benar diberi kesempatan untuk mengambil keputusan terkait permasalahan masyarakat yang mereka temui di lapangan. Selain itu, dirinya juga merasa bangga karena pihak SP masih memberi kepercayaan kepada PNUP sebagai institusi pendidikan tinggi yang dijadikan partner kerja sama. Hal ini tentunya dapat menjadi tolak ukur yang positif bahwa PNUP diperhitungkan oleh perguruan tinggi dari luar negeri.

Di kesempatan yang sama, Mr. Soh Kim Fai selaku perwakilan dari SP, menyampaikan bahwa pihaknya sangat senang dengan apresiasi yang diberikan oleh PNUP guna berkolaborasi melaksanakan program LeX. Di sisi lain, dirinya berharap agar para mahasiswa SP menjadikan kegiatan berharga ini sebagai suatu pengalaman yang luar biasa mengingat karakteristik masyarakat Singapura berbeda dengan Indonesia. Bersosialisasi langsung dengan masyarakat lokal dengan suasana pedesaan yang betul-betul alami merupakan hal langka yang sulit ditemui di Singapura.

Tim PNUP  yang terdiri dari 27 mahasiswa dari enam jurusan dan 3 dosen pembimbing beserta tim SP yang terdiri dari 27 mahasiswa, 2 orang dosen pembimbing, dan 1 orang student coordinator telah berangkat ke Desa  Tamasaju Takalar sejak Selasa (3/9). Selama beberapa hari menginap di rumah warga lokal, para peserta LeX 2019 akan mengerjakan tiga project yang telah ditentukan dalam kegiatan ini. Project yang dilakukan adalah salted fish (usaha ikan asin), fish floss (abon ikan), dan waste management (pengelolaan limbah buangan).

Dari kegiatan ini diharapkan semua pihak yang terlibat, mahasiswa dan dosen dari kedua politeknik dapat membantu masyarakat dengan memberikan solusi atas permasalahan yang mereka hadapi terkait dengan usaha yang mereka jalankan selama ini. Kegiatan ini juga diharapkan dapat terus dilanjutkan meskipun program ini telah selesai dan kalau memungkinkan dikembangkan dengan berbagai kegiatan yang lebih bervariasi.

Program LeX merupakan program pengabdian masyarakat yang akan melibatkan mahasiswa dan dosen dari PNUP dan SP. Pada pelaksanaan program tersebut, mahasiswa SP bersama mahasiswa PNUP akan melaksanakan suatu kegiatan yang berdasarkan community issues yang sedang berkembang di masyarakat. Untuk menentukan kegiatan apa yang akan dilaksanakan, program LeX diawali dengan survei ke lokasi yang telah ditentukan oleh kedua institusi dimana pada lokasi tersebut berkembang semacam community issues yang memerlukan pemecahan masalah. Mahasiswa dan dosen pendamping akan berbaur dengan masyarakat setempat selama program berjalan. Program LeX terdiri dari tiga kegiatan utama yaitu observation, village homestay, dan brainstorming of the solution.