English | Bahasa Indonesia

Detail Berita

PNUP Sulap Limbah Air Tahu Menjadi Biogas untuk Masyarakat Tamalanrea

26 Aug 2025 - 06:57 WITA · PUBLIC RELATION · 45

(HumasPNUP) – Tim dosen dan mahasiswa dari Jurusan Teknik Mesin, Politeknik Negeri Ujung Pandang (PNUP), berhasil mengubah limbah cair tahu menjadi bahan bakar alternatif biogas melalui program Pengabdian kepada Masyarakat (PKM). Kegiatan ini difokuskan untuk membantu masyarakat di Kecamatan Tamalanrea, Makassar, yang selama ini menghadapi masalah pencemaran lingkungan akibat limbah pabrik tahu.

PKM ini merupakan bagian dari komitmen PNUP sebagai perguruan tinggi vokasi yang berempati terhadap permasalahan di masyarakat sekitar. Proyek ini diketuai oleh Sri Suwasti, bersama timnya yang terdiri dari Muhammad Anshar, Musrady Mulyadi, Alief Maulana Ilmunandar, dan Abdul Halim Muhammad Sidiq Dwi Putra. Dua mahasiswa, Filia Impa Pangloli dan Putri Asmin, turut serta mendampingi masyarakat dalam pelaksanaan pekerjaan.

Pabrik tahu di Kelurahan Tamalanrea, Kecamatan Tamalanrea, Kota Makassar, memproduksi sekitar 1.000 kg tahu per hari. Proses ini menghasilkan 15.000 hingga 20.000 liter limbah cair setiap hari, yang selama ini langsung dibuang ke saluran pembuangan tanpa diolah. Pembuangan limbah ini tidak hanya mencemari lingkungan, tetapi juga menimbulkan bau tak sedap yang mengganggu delapan kepala keluarga di sekitar pabrik.

Tim PKM PNUP memberikan bantuan berupa pengadaan "Alat Pemanfaatan Limbah Air Tahu sebagai Bahan Bakar Alternatif Biogas pada Rumah Tangga". Anggaran untuk pembuatan alat ini bersumber dari dana pengabdian masyarakat PNUP. Lingkup pekerjaan mencakup pembuatan alat, pengujian di lokasi mitra, serta penyerahan dan pelatihan penggunaan alat.

Alat ini terdiri dari beberapa komponen utama, termasuk tabung digester untuk fermentasi, tabung penyimpanan gas, dan kompor sebagai media pembakaran. Alat tersebut diserahkan kepada pemilik pabrik, Ahmad Rio Effendi, yang juga merupakan ketua tim mitra PKM.

Ahmad Rio Effendi, pemilik pabrik tahu, mengapresiasi positif kegiatan ini. Pengolahan limbah air tahu menjadi biogas dinilai sangat bermanfaat, terutama sebagai pengganti bahan bakar konvensional. Dampak positif lainnya adalah hilangnya polusi bau limbah tahu yang sebelumnya mengganggu masyarakat. Dengan adanya alat ini, masyarakat sekitar juga dapat menggunakan bahan bakar alternatif yang lebih murah dan selalu tersedia.

Tim PKM berharap alat ini dapat terus digunakan dan dikembangkan untuk keberlanjutan manfaatnya. Mereka juga menyampaikan terima kasih kepada PNUP, khususnya Unit Penelitian dan Pengabdian Masyarakat, atas dukungan dan pendanaan hibah PKM tahun 2025.