English | Bahasa Indonesia

Detail Berita

JTIK PNUP Gelar FGD Pengembangan Kurikulum PS-PTV Berbasis OBE dan KKNI

22 May 2025 - 03:08 WITA · 22 May 2025 - 15:28 WITA · PUBLIC RELATION · 47

(HumasPNUP) - Jurusan Teknologi Informatika dan Komputer (JTIK) Politeknik Negeri Ujung Pandang (PNUP) menggelar Focus Group Discussion (FGD) dalam rangka menyelaraskan pengembangan kurikulum Program Studi Pendidikan Tinggi Vokasi (PS-PTV) berbasis Outcome-Based Education (OBE) dan Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia (KKNI). Kegiatan ini dilaksanakan secara daring pada Selasa, 20 Mei 2025, pukul 14.00–16.15 WITA.

 

FGD ini difokuskan pada dua program studi di bawah naungan JTIK, yakni Teknik Komputer dan Jaringan serta Teknik Multimedia dan Jaringan. Kegiatan dibuka secara resmi oleh Ketua Jurusan JTIK, Irmawati, S.T., M.T., dan dilanjutkan dengan pemaparan profil serta kurikulum program studi oleh Eddy Tungadi, S.T., M.T., yang juga bertindak sebagai moderator.

 

Diskusi ini turut menghadirkan para stakeholder dari industri teknologi, antara lain: Rahmat (Senior Engineer Solution Architect, PT Aplikanusa Lintasarta), Q. Fadlan (Senior Cybersecurity Consultant, PT Securemind Quantum Indonesia), Muhammad Ilham Syarifuddin (Senior SysOps Engineer, PT Boer Technology), Ahmad Arif Faizin (Curriculum Developer Lead, PT Dicoding Akademi Indonesia), dan Adventa Datutasik (Project Manager IT, PT Vale Indonesia Tbk).

 

Dalam diskusi, para narasumber memberikan berbagai masukan terkait kompetensi teknis dan non-teknis yang dibutuhkan di dunia kerja saat ini. Mereka juga berbagi wawasan mengenai perkembangan teknologi terbaru yang telah diterapkan di industri. Kontribusi ini menjadi masukan penting guna memastikan kurikulum yang dikembangkan relevan dengan kebutuhan dunia usaha dan industri serta memenuhi standar mutu terkini.

Kurikulum OBE dan KKNI

 

Mengacu pada arahan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek), penyusunan kurikulum pendidikan vokasi harus mengintegrasikan konsep OBE dan KKNI, serta memperkuat keterkaitan dan kesepadanan dengan dunia industri.

 

“Kurikulum adalah jantung dari sebuah program studi. Ia menjadi pedoman utama dalam proses pembelajaran, sekaligus cerminan dari kebutuhan industri, perkembangan ilmu pengetahuan, dan dinamika masyarakat,” ujar Irmawati. “Revisi kurikulum ini bukan sekadar rutinitas administratif, tetapi merupakan momentum strategis untuk memastikan lulusan kita benar-benar siap menghadapi tantangan di era digital,” tambahnya.

FGD ini menghasilkan sejumlah rekomendasi penting untuk penyesuaian dan pengembangan kurikulum berbasis OBE dan KKNI. Di antaranya adalah perlunya rancangan pembelajaran yang adaptif terhadap perkembangan atau tren teknologi terkini seperti Internet of Things (IoT), Big Data, Cloud Computing, Blockchain, dan Artificial Intelligence (AI).

 

Selain aspek teknis, kurikulum yang dikembangkan juga diharapkan dapat mendorong penguatan keterampilan abad ke-21, seperti soft skills, critical thinking, kreativitas, kolaborasi, dan komunikasi. Kurikulum juga diarahkan untuk berintegrasi dengan berbagai aspek keilmuan dan keterampilan praktis melalui pembelajaran berbasis proyek, teaching factory, serta program magang yang bermakna. Harapannya, kurikulum yang dihasilkan akan relevan, visioner, dan berdampak nyata bagi dunia pendidikan vokasi.