English | Bahasa Indonesia

Detail Berita

KOLABORASI PNUP DENGAN SMKN 2 MAKASSAR DAN SMKN 2 PAREPARE LAHIRKAN INOVASI TEKNOLOGI HIJAU BERBASIS TEACHING FACTORY

25 Jul 2025 - 03:52 WITA · 25 Jul 2025 - 17:16 WITA · PUBLIC RELATION · 42

(HumasPNUP) – Politeknik Negeri Ujung Pandang (PNUP) melalui Program Teaching Factory (TEFA) berhasil melahirkan inovasi teknologi ramah lingkungan hasil kolaborasi strategis antara mahasiswa PNUP dengan siswa SMKN 2 Makassar dan SMKN 2 Parepare. Produk unggulan ini adalah teknologi pengolahan limbah tempurung kelapa menjadi biochar dan briket arang berkualitas tinggi yang menjadi solusi inovatif pemanfaatan limbah pertanian.

Inovasi ini merupakan wujud nyata komitmen PNUP dalam mendukung Program Katalisator Kemitraan yang didanai oleh Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP) bersama Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi melalui skema Teaching Factory.

Dr. Eng. Baso Nasrullah, S.ST., M.T., Ketua Program Studi D4 Teknik Manufaktur PNUP sekaligus Ketua Konsorsium Perguruan Tinggi Penyelenggara Pendidikan Vokasi (PTPPV) Sulawesi Selatan, Barat, dan Tenggara (Sultanbatara), menekankan pentingnya keterlibatan siswa SMK dalam proses inovasi.

"Semua mesin dan proses pembuatan biochar dan briket arang ini dibuat oleh kami bersama mahasiswa dan siswa SMK yang magang di PNUP. Desainnya kita rancang dan rakit sendiri. Siswa SMK yang magang di PNUP dilibatkan langsung dalam pembuatan produk ini," ungkap Dr. Eng. Baso Nasrullah

Menurutnya, inovasi yang diciptakan tidak hanya menjawab persoalan limbah pertanian, tetapi juga berkontribusi pada ketahanan energi di wilayah pedesaan dengan durasi pembakaran yang jauh lebih lama dibanding arang biasa.

Produk biochar dan briket arang hasil kolaborasi ini memiliki keunggulan signifikan dalam hal kualitas dan efisiensi energi. Pemanfaatan limbah tempurung kelapa yang selama ini terbuang sia-sia kini dapat dikonversi menjadi sumber energi alternatif yang berkelanjutan dan ramah lingkungan.

Program ini juga memberikan nilai tambah ekonomi bagi masyarakat petani kelapa, sekaligus mengurangi dampak negatif limbah pertanian terhadap lingkungan. Teknologi yang dikembangkan dapat diaplikasikan secara luas di daerah-daerah penghasil kelapa di Indonesia.

Kolaborasi PNUP dengan SMKN 2 Makassar dan SMKN 2 Parepare ini menjadi model Teaching Factory yang menggabungkan pendidikan vokasi dengan praktik industri nyata. Siswa SMK mendapat pengalaman langsung dalam proses riset dan pengembangan teknologi, sementara mahasiswa PNUP memperoleh kesempatan mentoring dan leadership dalam proyek inovasi.

Kolaborasi ini menghadirkan dampak positif yang signifikan bagi pengembangan ekosistem pendidikan vokasi di Indonesia. Siswa SMK tidak hanya memperoleh pengalaman praktis dalam proses manufaktur dan desain produk, tetapi juga terlibat langsung dalam siklus penelitian dan pengembangan teknologi.

Program magang terintegrasi ini memungkinkan transfer knowledge yang efektif antara pendidikan tinggi dan pendidikan menengah kejuruan, menciptakan rantai pembelajaran berkelanjutan yang mendukung kompetensi industri.

Program ini diharapkan dapat menjadi contoh replikasi bagi institusi pendidikan lainnya dalam menghasilkan inovasi teknologi yang berdampak langsung bagi masyarakat dan lingkungan. Melalui skema Teaching Factory, kolaborasi vokasi semacam ini dapat dikembangkan di berbagai daerah untuk mendukung ekonomi kreatif dan industri hijau Indonesia.

"Kami berharap model kolaborasi ini dapat menjadi inspirasi bagi institusi pendidikan vokasi lainnya untuk bersinergi dalam menghasilkan inovasi yang berkelanjutan dan bermanfaat bagi masyarakat," tutup Dr. Eng. Baso Nasrullah.