Tim PKM PNUP Berikan Pendampingan Peningkatan Produksi dan Pemasaran Bedak Dingin dari Daun Bidara
Politeknik Negeri Ujung Pandang (PNUP) melalui kegiatan Program Kemitraan Masyarakat (PKM) yang melibatkan dosen dari jurusan teknik kimia dan administrasi niaga mengadakan kegiatan pendampingan kepada Sahabat Inovasi Cemerlang (SIC) sebagai salah satu Usaha Kecil Menengah (UKM) yang berada di Desa Aeng Toa, Galesong Utara Kabupaten Takalar, Sabtu (6/8).
UKM SIC memproduksi bedak dingin ruqqiah yang berbahan dasar daun bidara dengan jumlah produksi 280 botol/bulan. Permintaan bedak dingin ini meningkat tiap bulannya, tetapi terkendala pada masalah keterbatasan tenaga dan waktu produksi terkhusus pada proses pembulatan. Permasalahan lain yang dihadapi adalah sistem pemasaran yang masih terbatas pada lingkungan sekitar dan rekan kerja yang bersifat personal.
Berangkat dari hal tersebut, tim PKM melakukan pendampingan guna meningkatkan produksi dengan merancang peralatan berupa pembulatan dengan sekali tekan yang mampu menghasilkan 50 butir pada diameter 1 cm sehingga mempercepat dan kapasitas produksi meningkat. “Prinsip kerja alat ini sangat sedehana yaitu sistem tekanan pemotong secara manual tanpa pengunaan listrik. Alat ini memiliki kapasitas 5 – 10 kg sekali produksi selama 45 menit dimana alatnya ringan, mobile, easy used, serta berbahan stainless,” demikian dijelaskan oleh Yuliani, H.R., S.T., M. Eng., selaku ketua tim PKM.
Untuk teknik pemasaran yang efektif, tim PKM PNUP memberikan arahan agar memanfaatkan media sosial berupa instagram dan desain promosi yang menggunakan aplikasi canva. Selain itu disarakan juga agar membuat kalender promosi untuk dapat dipamerkan sehingga bedak dingin ruqqiah ini dapat dikenal secara nasional. Tim PKM PNUP juga memaparkan tentang pelabelan pangan sesuai dengan PP No 69/1999 bahwa bagian dari label harus berisi keterangan, gambar atau tulisan maupun kombinasi keduanya, serta bagian utama yang memuat nama produk, berat (isi) bersih, nama dan alamat produksi, tulisan harus teratur, komposisi, tanggal kadaluarsa, penyajian, dan lainnya. Kemasan juga turut dipaparkan sebagai faktor penentu dalam pemasaran yang harus memberi makna dan gambaran serta menyesuaikan bentuknya.
Asima selaku ketua UKM SIC mengatakan bahwa kegiatan ini sangat membantu baik dari produksi maupun pemasaran yang diharapkan kedepannya dapat dilakukan lebih intensif lagi. Pada kegiatan ini selain pemberian materi secara umum, tim PKM PNUP juga melakukan praktik langsung dengan penggunaan alat dan pengemasan yang diakhiri dengan penyerahan alat utama yakni mesin pembulat dan kemasan kepada UKM SIC.
PKM ini merupakan program dari Pusat Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (P3M) PNUP berdasarkan SK Direktur PNUP nomor 1965/P/2022 tertanggal 2 Juni 2022 yang terlaksana menggunakan dana yang bersumber dari Pendapatan Negara Bukan Pajak (PNBP) PNUP tahun anggaran 2022. Tim ini beranggotakan Tri Hartono., LRSC., M.Chem.Eng., Tjare Tjambolang, S.E., M.Tour.Mgmt., dan Vilia Darma Paramita, STP., M.Food,Sc., Ph. D.