English | Bahasa Indonesia

Detail Berita

DUA DOSEN PNUP SIAP MENDAMPINGI PRODUKSI SABUN SEREH TERAPI KHAS DESA SAMBUEJA KE PASAR NASIONAL

29 Nov 2020 - 18:00 WITA · PUBLIC RELATION · 2,636

Kepala Desa Sambungeja ibu Darawati, S.Pd melalui program Dana Desa melaksanakan Pelatihan Peningkatan Kapasitas dan Keterampilan Perempuan di Balai Desa Sambueja, Kecamatan Simbang, Kabupaten Maros pada Sabtu (28/11/2020). Kegiatan ini dihadiri oleh warga Desa Sambueja, para pemuda Karang Taruna Desa Sambueja, perangkat Desa Sambueja, serta pimpinan kecamatan Simbang Bakri B., S.Ip, MM. Pelatihan ini berupa Pengolahan dan Pengemasan Tanaman Sereh Menjadi Sabun Terapi, diberikan oleh dosen tenaga kompeten dari Politeknik Negeri Ujung Pandang (PNUP) yaitu Dr. Mahyati, S.T., M.Si dan Ir. Sirmayanti, S.T., M.Eng., Ph.D, IPM. Sebagai bentuk pelaksanaan dharma Pengabdian, kedua tim ahli dari PNUP ini  memberikan pelatihan dan praktek langsung tentang pembuatan sabun batang terapi dari bahan alami Sereh. Selanjutnya memberikan ide-ide manarik dalam hal pengemasan sabun baik bentuk, model pembungkusan kemasan, label kemasan serta tips pemasaran.

Setelah melalui penelitian di laboratorium, Ibu Mahyati memberikan teknik dan tips terbaik dalam membuat sabun batang melalui metode saponifikasi yaitu mereaksikan trigliserida dengan soda kaustik (NaOH) sehingga menghasilkan sabun dan produk samping berupa gliserin. Sereh merupakan tanaman yang memiliki banyak manfaat. Selain berfungsi sebagai bumbu masakan yang wangi dan sedap, sereh juga sangat bermanfaat dalam dunia pengobatan. Dengan demikian, sereh dengan aromanya yang khas kini dipilih sebagai bahan baku sabun terapi tersebut. Sereh wangi ini juga dipercaya dapat menghindarkan kulit dari gigitan nyamuk karena mengandung unsur aromaterapi, selain itu dapat juga digunakan sebagai antiseptik, ungkap ibu dua anak ini. 

Desa Sambueja dikenal dengan tanah suburnya yang ditumbuhi banyak tanaman sereh. Antusias peserta pelatihan sangat baik dan tiap peserta diberikan kesempatan membuat olahan sabun terapi secara beriligir agar betul-betul terampil menbuat sabun dengan takaran bahan yang tepat. Selanjutnya, dalam rangka mengembangkan olahan hasil sereh ini, produksi sabun batang terapi tersebut akan disiapkan untuk diproduksi dalam kapasitas besar dan akan menjadikannya sebagai komoditas khas desa ini sampai ke pasar nasional. Oleh karena itu, desain dan model kemasan serta metode pemasaran melalui media-media online juga diberikan kepada peserta pelatihan ini. Kami yakin bahwa produk sabun terapi ini dapat menjadi new brand desa Sambueja, dan jika produk sabun ini terbungkus dalam kemasan yang bagus dan unik maka selain menjadi sumber ekonomi kreatif baru juga dapat dibuat sebagai cendramata baru khas desa Sambueja, demikian motivasi yang disampaikan oleh ibu Sirmayanti dihadapan peserta pelatihan.